Sunday, December 9, 2012
RIJ 1965-1985 2A Latar Belakang Fisik
A. Latar Belakang Fisik
Dalam meninjau keadaan fisik/alam Jakarta kami telah membaginya menurut geografi, topografi,iklim, geologi dan kekuatan tanah.
Geografi
Kota Jakarta terletak di dataran pada 106°48' Bujur Timur dan 6° lintang Selatan, sedang luas Jakarta dengan wilayahnya adalah ±560 Km2, tidak termasuk pulau-pulau yang tersebar di teluk Jakarta.
Keseluruhan wilayah Kota Jakarta terletak di dataran rendah pantai Utara bagian Barat pulau Jawa, memanjang sejauh ±60 Km dengan lebar ±28 Km, sepanjang mana terdapat ±10 buah sungai alam dan buatan. Sungai-sungai ini disamping mempunyai kegunaan lain, sangat penting untuk pengairan sawah-sawah yang ada.
Kota Jakarta dengan wilayahnya dibatasi pula oleh:
sebelah utara : Laut Jawa
sebelah timur : kali Cakung
sebelah selatan : Kabupaten Bogor
sebelah barat : kali Angke
Topografi
Tinggi tanah di wilayah kota bagian Selatan hanya mencapai ±50 m diatas permukaan laut, sedang sebagian besar pantai Utara diliputi oleh rawa-rawa. Ditinjau dari tinggi tanah, wilayah Jakarta dapat dibagi 2 (dua) bagian yang mempunyai sifat-sifat tersendiri. Pertama daerah dibagian Utara yang dibatasi oleh laut dan lebih kurang arah Banjir Kanal. Daerah ini membujur ke Barat selebar ±10 Km, dengan hanya mengalami maksimal tinggi tanah ± 5 m diatas titik 0 Priok; sedang lain halnya dengan bagian sebelah Selatan dari Banjir Kanal. Dibagian ini yang relatif merupakan daerah yang berbukit-bukit (dibanding dengan daerah sebelah Utara Banjir Kanal), pada umumnya, makin ke Selatan tinggi tanah mengalami kenaikan relatif curam dibanding dengan keadaan dibagian utara Banjir Kanal (bandingkan kenaikan tinggi tanah dari ± 5 s/d 50 m untuk daerah selebar 18 Km dibagian Selatan Banjir Kanal. Dengan kata lain, di wilayah Jakarta dari selatan s/d Banjir Kanal keadaan tanah curam, sedang dari Banjir Kanal kelaut keadaan tanah hampir rata.
Iklim
Jakarta beriklim panas dengan kelengasan yang tinggi (antara 80 s/d 90%) sedang suhu rata-rata sepanjang tahun adalah 27°C.
Berhubung Jakarta terletak di daerah khatulistiwa maka arah angin dikota ini dipengaruhi oleh angin muson:
Nopember-April : angin muson Barat.
Mei - Oktober : Angin muson Timur.
Disamping pengaruh angin muson tersebut, karena Jakarta merupakan kota pantai keadaan sehari-hari terdapat pengaruh angin laut dari sebelah-Utara-Selatan.
Banyaknya air hujan setiap tahun rata-rata adalah 2.000 mm dengan jumlah maksimum pada bulan Januari.
Geologi
Seluruh daerah terdiri dari lapisan batu endapan jaman Pleistocene yang menurut penampang tegaknya batas lapisan atasnya ±50 m dibawah permukaan tanah. Daerah bagian Selatan sebenarnya adalah bagian dari "Alluvial Bogor". Dataran ini memanjang pada jarak 10 Km sebelah Selatan pantai. Dibawahnya ada lapisan endapan yang lebih tua, yang tidak tampak pada permukaan tanah, karena tertimbun seluruhnya oleh endapan kali dari jaman Alluvium, sehingga keadaan kota menjadi datar sama sekali. Tanah endapan Alluvial sebagian besar berwarna merah tua berasal dari gunung berapi, terutama terdapat pada daerah sebelah Seiatan, dan ini adalah tanah-tanah yang subur.
Kekuatan/kekerasan tanah
Daerah sebelah Tenggara dari Tanjung Priok masih berupa rawa-rawa, hal mana disebabkan karena tidak terdapatnya sungai-sungai yang besar yang melalui daerah tersebut sehingga tidak terdapat endapan gunung api. Didaerah dibagian Barat kurang subur, kecuali daerah yang telah mengalami pengaruh dari irigasi. Lapisan keras dari dasar tanah di Jakarta bagian utara baru diperoleh sampai ±10 dan 25 m dalamnya, batasnya lebih kurang sampai jalan Jakarta, sedangkan ke Selatan lagi lapisan keras ini tidak beraturan, dibeberapa tempat sampai 40 m tetapi rata-rata 8 sampai 15 m. Selanjutnya makin ke Selatan dari Saluran Banjir keadaan lapisan keras makin kurang dalam, rata-rata kurang dari 10 m, yang berarti makin ke Selatan tanahnya semakin keras.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment